Rethink the Label, Reclaim the Story: Seruan Global di Hari Skizofrenia 2025
Setiap tanggal 24 Mei, dunia memperingati Hari Skizofrenia Sedunia sebagai momen refleksi, edukasi, dan empati terhadap jutaan orang yang hidup dengan skizofrenia. Tahun 2025, peringatan ini mengusung tema yang kuat dan menggugah: "Rethink the Label: Reclaim the Story" – sebuah ajakan global untuk menantang stigma dan merebut kembali narasi yang selama ini keliru tentang kondisi ini.
Rethink the Label: Waktunya Mengubah Cara Pandang
Stigma adalah beban kedua setelah penyakit itu sendiri. Selama puluhan tahun, kata "skizofrenia" kerap dikaitkan dengan stereotip negatif seperti kekerasan, gangguan kepribadian, atau ketidakmampuan sosial. Padahal, skizofrenia adalah kondisi medis yang kompleks, dan banyak penyintas yang dapat menjalani hidup produktif dengan dukungan yang tepat.
"Rethink the Label" mengajak kita semua—masyarakat umum, media, tenaga kesehatan, dan keluarga—untuk memikirkan ulang label yang seringkali tidak adil dan menyakitkan. Label yang keliru hanya memperpanjang diskriminasi dan menjauhkan penyintas dari kesempatan untuk pulih.
Reclaim the Story: Kembalikan Kendali pada Mereka yang Hidup dengan Skizofrenia
Setiap individu berhak menceritakan kisah hidupnya, termasuk mereka yang hidup dengan skizofrenia. Tema "Reclaim the Story" memberi ruang bagi penyintas untuk bersuara, menceritakan perjalanan mereka, perjuangan mereka, dan kemenangan-kemenangan kecil yang seringkali luput dari perhatian publik.
Dengan mendengarkan kisah mereka, kita tidak hanya menumbuhkan empati, tetapi juga memperkuat kesadaran bahwa di balik diagnosis, ada manusia yang utuh, dengan impian, bakat, dan potensi.
Mari Kita Bergerak Bersama
Di Hari Skizofrenia Sedunia 2025 ini, mari kita bersama:
- Menghapus stigma: Lawan setiap bentuk diskriminasi terhadap penyintas skizofrenia.
- Meningkatkan pemahaman: Edukasi adalah kunci. Sebarkan informasi yang benar tentang skizofrenia.
- Mendukung pemulihan: Dukung kebijakan yang memastikan akses terhadap layanan kesehatan mental yang inklusif dan berkelanjutan.
- Mendengar cerita mereka: Biarkan penyintas skizofrenia berbicara. Dengarkan mereka dengan hati yang terbuka.
“Di Hari Skizofrenia Sedunia 2025, kami mengajak semua pihak untuk berpikir ulang tentang label yang melekat pada gangguan ini, dan memberi ruang bagi penyintas untuk merebut kembali cerita mereka. Mari kita bangun dunia yang lebih adil, penuh empati, dan menghargai setiap suara, tanpa stigma.”
Selamat Hari Skizofrenia Sedunia 2025. Saatnya kita semua berani berpikir ulang dan mendengarkan ulang. Karena setiap cerita berhak didengar, dan setiap manusia berhak dimengerti.
